Tamansari Water Castle Yogyakarta


Source : Own work by Crisco 1492
Yogyakarta memiliki beragam atraksi wisata yang patut dikunjungi. Salah satu atraksi yang ditawarkan di kota ini ialah Tamansari Water Castle. Tamansari merupakan obyek wisata yang merupakan salah satu bagian dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Nama Tamansari terdiri atas dua kata, yaitu taman yang berarti 'kebun yang ditanami bunga' sedangkan sari berarti indah. Sehingga Tamansari dapat diartikan sebagai sebuah tempat yang terdapat taman yang indah. Sedangkan water castle sendiri berarti terdapat kolam dan air disekelilingnya.
Kompleks Tamansari memiliki berbagai macam bangunan. Kompleks pemandian keluarga raja Kerajaan Mataram ini terdiri dari 58 gugusan bangunan, namun yang masih bisa dikenali tidak lebih dari 22 bangunan. Dari berbagai bentuk bangunan yang bisa dinikmati di Tamansari, jelas memperlihatkan bangunan ini dulunya sangat megah [1]. Bangunan-bangunan Tamansari diantaranya ialah Pulo Kenanga, Pulo Panembung, Sumur Gumuling, Gedhong Gapura Hageng, Gedhong Lopak-Lopak, Pasiraman Umbul Binangun, Gedhong Sekawan / Gedhong Sedah Mirah, Gedhong Gapura Panggung, Gedhong Pangunjukan / Gedong Patehan, Gedhong Temanten, Gedhong Gandek, Gerbang Seketeng, Gumuk Pemandengan, Gedhong Carik, Gedhong Madaran, Pasareyan Ledhoksari, Gedhong Blawong, Gedhong Garjitawati, Gapura Umbulsari, Pasiraman Umbul Sari, Pongangan Peksi Beri / Pongangan Barat, Pongangan Timur, Gapura Kenari, dan Pulo Gedhong [2].
Tamansari dibagun sejak 1758 M pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Desain Tamansari didasarkan pada gagasan dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, adapun gambar teknisnya dikerjakan oleh seorang berkebangsaan Portugis yang diduga datang dari wilayah Gowa, Sulawesi. Arsitek dari Portugis ini dikenal sebagai Demang Tegis, nama yang kemungkinan besar bersumber dari kebangsaannya. Adapun pimpinan proyek pembangunan Tamansari dipegang oleh Tumenggung Mangundipuro yang kemudian digantikan oleh Pangeran Notokusumo [3]. Taman Sari beralamat di Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat memasuki kompleks Tamansari, wisatawan  dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000.-, sedangkan untuk menyewa Tour Guide dikenakan tarif Rp. 25.000.- .

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kurniati, R. (2016). Konservasi Tamansari Yogyakarta Pasca Gempa. Ruang2(2), 79-95.
[2] Admin. 2018. "Bangunan- Bangunan Tamansari" dalam https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/14/bangunan-bangunan-tamansari (Diakses pada Rabu, 02 Oktober 2019 Pukul 15:52 WIB).
[3] Admin. 2018. "Tamansari" dalam https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/13/tamansari (Diakses pada Kamis, 03 Oktober 2019 Pukul 12:18 WIB).




Hendi Prasetyo
Hendi Prasetyo

Adalah founder sekaligus penulis aktif pada Literaksipedia sejak 13 September 2019

No comments:

Post a Comment