Hari Pariwisata Dunia diperingati setiap tanggal 27 September. Peringatan ini diselenggarakan pertama kali pada tahun 1980. Pada sesi ketiga (Torremolinos, Spanyol pada bulan September tahun 1979) Majelis Umum UNWTO memutuskan untuk membentuk Hari Pariwisata Dunia, dimulai pada tahun 1980. Tanggal ini dipilih bertepatan dengan tonggak penting dalam pariwisata dunia yaitu peringatan pemakaian Statuta UNWTO pada 27 September 1970 [1]. Pada tahun 2020 ini, peringatan hari pariwisata sedunia mengangkat tema Tourism & Rural Development dimana disebutkan bahwa "Tourism helps rural communities hold onto their unique natural and cultural heritage, supporting conservation projects, including those safeguarding endangered species, lost traditions or flavours" (Zurab Pololikashvili, UNWTO Secretary-General) [2].
Tema Tourism & Rural Development diangkat guna mendorong pembangunan ekonomi serta memberikan peluang bagi wilayah di luar kota besar termasuk komunitas. Selain itu, pada perayaan hari pariwisata dunia ini juga, UNWTO juga menyoroti tentang peran penting pariwisata dalam melestarikan dan mempromosikan budaya serta warisan di seluruh dunia. Dalam penyelenggaraan hari pariwisata dunia tahun 2020 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah akan diselenggarakan oleh beberapa negara yang bukan satu negara anggota UNWTO yang diantaranya ialah Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay, ditambah Chile, Anggota Associate) untuk mencerminkan kebutuhan saat ini dan terhadap solidaritas serta kerjasama Internasional [3].
Untuk Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki beragam destinasi wisata di pelbagai daerah, dapat memanfaatkan adanya peringatan hari pariwisata dunia pada tahun 2020 ini dengan maksimal terutama untuk mengangkat potensi wisata yang ada untuk sesuai dengan tema Tourism & Rural Development seperti wisata alam, budaya dan beragam daya tarik wisata lainnya.
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment